Minggu, 03 Februari 2008

PARADIGMA PAPUA BARU

A. Bahaya Mesianisme

Saya ingin mengomentari dan mengingatkan atas artikel diatas ini yang dikirim oleh KP AMP. Deskripsi (penggambaran) dari realitas yang berkembang dalam Kabinet SBY sebagaimana yang diilustrasikan diatas sepenuhnya hak pemerintah Indonesia sebagai bangsa Penjajah.

Namun penting saya ingatkan kepada semua termasuk diri saya sendiri, bahwa banyak pelejaran bagi kita sebelum ini misalnya: Mengharap Amerika atau Belanda buat kita jadi Merdeka. Lalu masyarakat banyak menyumbang uang ke PDP yang berjanji mampu membawa kita keluar dari penjara NKRI. Tapi semua itu gombal, fenomena Willy Mandowen kita tahu bersama saat ini.

Kebiasaan cara berfikir kita, harus rubah dan ganti sekarang juga ! Dan umunya rakyat kita bangsa Papua Barat banyak berharap akan datangnya juru selamat (mesianisme), untuk membebaskan dan memerdekakan kita harus di akhiri sekarang juga ! Oleh sebab itu sekarang ini juga secara kongkrit saya usulkan; segera gelar kongres ke III untuk kita memerdekakan diri sendiri tanpa berharap uluran
tangan-bantuan uluran tangan iblis atau Tuhan! Karena Tuhan atau Iblis sekalipun tidak perduli atas nasib bangsa kita Papua Barat.

Disini saya sarankan kepada KP AMP bahwa Film arahan Garin Nugroho bertemakan; 'Aku ingin menciummu sekali saja' menjadi inspirasi sekaligus prediksi kita, bahwa yang menentukan Papua Merdeka bukan, sekali lagi bukan, oleh orang lain, tapi oleh Orang Papua sendiri. Negara seperti Indinesia, Amerika, Australia, PNG, dan PBB sekalipun hanya mendukung, bukan menentukan kita Merdeka. Namun saya ulangi lagi yang menentukan adalah kita sendiri. Ingat ! Papua Merdeka sekarang atau tidak hanya-oleh-dari dan berasal dari Orang Papua sendiri.

Papau Merdeka dalam prediksi sebagaimana alur cerita film diatas bukan oleh siapa-siapa, tapi Orang Gunung. Semua punya peran tapi yang paling menentukan adalah orang gunung. Mengapa? Sebab secara kulural yang paling menderita adalah Orang Papua Gunung. Dan yang paling sulit di Indonesiakan adalah Orang Gunung. Tapi juga yang paling solid adalah juga orang gunung, lihat saja mereka lebih giat dalam perjuangan sampai hari ini. Mengapa? Mereka kuat akar budayanya.

B. Reformasi Gerakan

Kongres ke III, adalah solusi penting menentukan kita cepat merdeka.Oleh sebab itu saran saya lakukan reformasi total. Dengan jalan mengganti gerakan perjuangan oleh kalangan generasi muda. Papua merdeka yang diharap Rakyat Papua yang dimandatkan kepada PDP telah gagal. Saat ini kita tidak lagi berharap pada PDP. Bukan oleh PDP, atau siapapun senior kita yang lain. Tapi kita tetap hargai peran dan dukungan mereka.

Lakukan reformasi total gerakan dari kalangan muda yang lebih energik. Dan pilih dan susun ulang pemelihan ketua perjuangan untuk memilih Ketua Umum baru dalam perjuangan. Kita saat ini cukup banyak memiliki SDM untuk dimajukan jadi memimpin Papua dan mempersiapkan kita merdeka nanti. Senior kita umumnya terjebak pada politik pragmatis dengan menduduki jabatan dalam otonomi khusus saat ini. Jadi kita tidak bisa banyak berharap dari mereka, walaupun tidak semua.

C.Paradigma Perjuangan

Rasanya menuju Papua Merdeka, kita membutuhkan paradigma baru atau suatu landasan baru, yang akan dapat mewujudkan gerakan yang tidak hanya berharap pada beberapa orang, tetapi pressur-pressur dan manuver yang dilakukan saudara Hans Gebse cukup efektif untuk mencari perhatian dunia internasional. Hal yang sama cukup bagus dilakukan saudara-saudara kita yang meminta suaka ke Australia. sebab hal demikan akan secara sistematis melibatkan perhatian
Negara lain untuk perduli masalah kita kedepan ini.

Mahasiswa semua kota study kucup baik perannya dengan aksi-aksi demonstrasi, namun harus lebih dieffektifkan lagi. Kemudian kita sudah lihat negara-negara Eropa oleh kawan-kawan yang ada disana bersama kaum peduli lingkungan hidup, melakukan aksi itu sangat membantu membuka mata hati dunia Internasional, tentang ada apa dengan Papua. Lalu yang paling penting lainnya adalah terus menggugat existensi PT. Freeport agar kepentingan Amerika Indonesia terus terganggu dan dalam hal bantuan persenjataan Militer Indonesia terus diembargo oleh Amerika.

Kemudian hal yang akan membuat orang lain peduli pada kita adalah selain aksi demostrasi tetapi juga adalah aksi minta suaka pada negara-negara lain terutama negara Eropa dan Afrika. Lalu peran dan aksi OPM sangat menentukan sekali, mengingat secara kelembagaan dunia Internasional mengakui dan menghitung existensi OPM/TPN. Oleh sebab itu paradigma baru kedepan pasca kongres ke-III nanti , guna memperkuat posisi mereka harus lakukan perjajian kerja sama dengan Amerika dengan Papua sebagai pemilik hak ulayat PT. Freeport dapat di lakukan di bawa tanah perjanjian bantuan kemiliteran, baik latihan maupun persenjataan sebagai alat pertahanan.

D. Menuju Papua Baru

Untuk menuju Papua baru bagi saya tiada lain, selain usulan kongres III tadi, dan memilih pemimpin baru dalam gerakan. Saya usulkan mari satukan langkah semua komponen organisasi Papua saat ini, untuk berkongres, dan memilih pemimpin baru. Kalangan muda saat ini telah banyak yang siap untuk mengagantikan orang tua-tua kita yang sudah mulai melemah. Mari satukan semua dari gunung sampai Pantai, untuk melakukan dan memilih Ketua Umum Gerakan kita. Kita tidak bisa berpecah-belah terus begini.

Salam Merdeka!!!
A. Bahaya Mesianisme

Saya ingin mengomentari dan mengingatkan atas artikel diatas ini yang dikirim oleh KP AMP. Deskripsi (penggambaran) dari realitas yang berkembang dalam Kabinet SBY sebagaimana yang diilustrasikan diatas sepenuhnya hak pemerintah Indonesia sebagai bangsa Penjajah.

Namun penting saya ingatkan kepada semua termasuk diri saya sendiri, bahwa banyak pelejaran bagi kita sebelum ini misalnya: Mengharap Amerika atau Belanda buat kita jadi Merdeka. Lalu masyarakat banyak menyumbang uang ke PDP yang berjanji mampu membawa kita keluar dari penjara NKRI. Tapi semua itu gombal, fenomena Willy Mandowen kita tahu bersama saat ini.

Kebiasaan cara berfikir kita, harus rubah dan ganti sekarang juga ! Dan umunya rakyat kita bangsa Papua Barat banyak berharap akan datangnya juru selamat (mesianisme), untuk membebaskan dan memerdekakan kita harus di akhiri sekarang juga ! Oleh sebab itu sekarang ini juga secara kongkrit saya usulkan; segera gelar kongres ke III untuk kita memerdekakan diri sendiri tanpa berharap uluran
tangan-bantuan uluran tangan iblis atau Tuhan! Karena Tuhan atau Iblis sekalipun tidak perduli atas nasib bangsa kita Papua Barat.

Disini saya sarankan kepada KP AMP bahwa Film arahan Garin Nugroho bertemakan; 'Aku ingin menciummu sekali saja' menjadi inspirasi sekaligus prediksi kita, bahwa yang menentukan Papua Merdeka bukan, sekali lagi bukan, oleh orang lain, tapi oleh Orang Papua sendiri. Negara seperti Indinesia, Amerika, Australia, PNG, dan PBB sekalipun hanya mendukung, bukan menentukan kita Merdeka. Namun saya ulangi lagi yang menentukan adalah kita sendiri. Ingat ! Papua Merdeka sekarang atau tidak hanya-oleh-dari dan berasal dari Orang Papua sendiri.

Papau Merdeka dalam prediksi sebagaimana alur cerita film diatas bukan oleh siapa-siapa, tapi Orang Gunung. Semua punya peran tapi yang paling menentukan adalah orang gunung. Mengapa? Sebab secara kulural yang paling menderita adalah Orang Papua Gunung. Dan yang paling sulit di Indonesiakan adalah Orang Gunung. Tapi juga yang paling solid adalah juga orang gunung, lihat saja mereka lebih giat dalam perjuangan sampai hari ini. Mengapa? Mereka kuat akar budayanya.

B. Reformasi Gerakan

Kongres ke III, adalah solusi penting menentukan kita cepat merdeka.Oleh sebab itu saran saya lakukan reformasi total. Dengan jalan mengganti gerakan perjuangan oleh kalangan generasi muda. Papua merdeka yang diharap Rakyat Papua yang dimandatkan kepada PDP telah gagal. Saat ini kita tidak lagi berharap pada PDP. Bukan oleh PDP, atau siapapun senior kita yang lain. Tapi kita tetap hargai peran dan dukungan mereka.

Lakukan reformasi total gerakan dari kalangan muda yang lebih energik. Dan pilih dan susun ulang pemelihan ketua perjuangan untuk memilih Ketua Umum baru dalam perjuangan. Kita saat ini cukup banyak memiliki SDM untuk dimajukan jadi memimpin Papua dan mempersiapkan kita merdeka nanti. Senior kita umumnya terjebak pada politik pragmatis dengan menduduki jabatan dalam otonomi khusus saat ini. Jadi kita tidak bisa banyak berharap dari mereka, walaupun tidak semua.

C.Paradigma Perjuangan

Rasanya menuju Papua Merdeka, kita membutuhkan paradigma baru atau suatu landasan baru, yang akan dapat mewujudkan gerakan yang tidak hanya berharap pada beberapa orang, tetapi pressur-pressur dan manuver yang dilakukan saudara Hans Gebse cukup efektif untuk mencari perhatian dunia internasional. Hal yang sama cukup bagus dilakukan saudara-saudara kita yang meminta suaka ke Australia. sebab hal demikan akan secara sistematis melibatkan perhatian Negara lain untuk perduli masalah kita kedepan ini.

Mahasiswa semua kota study kucup baik perannya dengan aksi-aksi demonstrasi, namun harus lebih dieffektifkan lagi. Kemudian kita sudah lihat negara-negara Eropa oleh kawan-kawan yang ada disana bersama kaum peduli lingkungan hidup, melakukan aksi itu sangat membantu membuka mata hati dunia Internasional, tentang ada apa dengan Papua. Lalu yang paling penting lainnya adalah terus menggugat existensi PT. Freeport agar kepentingan Amerika Indonesia terus terganggu dan dalam hal bantuan persenjataan Militer Indonesia terus diembargo oleh Amerika.

Kemudian hal yang akan membuat orang lain peduli pada kita adalah selain aksi demostrasi tetapi juga adalah aksi minta suaka pada negara-negara lain terutama negara Eropa dan Afrika. Lalu peran dan aksi OPM sangat menentukan sekali, mengingat secara kelembagaan dunia Internasional mengakui dan menghitung existensi OPM/TPN. Oleh sebab itu paradigma baru kedepan pasca kongres ke-III nanti , guna memperkuat posisi mereka harus lakukan perjajian kerja sama dengan Amerika dengan Papua sebagai pemilik hak ulayat PT. Freeport dapat di lakukan di bawa tanah perjanjian bantuan kemiliteran, baik latihan maupun persenjataan sebagai alat pertahanan.

D. Menuju Papua Baru

Untuk menuju Papua baru bagi saya tiada lain, selain usulan kongres III tadi, dan memilih pemimpin baru dalam gerakan. Saya usulkan mari satukan langkah semua komponen organisasi Papua saat ini, untuk berkongres, dan memilih pemimpin baru. Kalangan muda saat ini telah banyak yang siap untuk mengagantikan orang tua-tua kita yang sudah mulai melemah. Mari satukan semua dari gunung sampai Pantai, untuk melakukan dan memilih Ketua Umum Gerakan kita. Kita tidak bisa berpecah-belah terus begini.

Salam Merdeka!!!

Tidak ada komentar: