RETHINKING PAPUA MERDEKA
Saya ingin mengomentari kembali, tentang adanya kesalahan dalam cara perfikir orang Papua dan pemahaman selama ini yang terus berlangsung sampaihari ini. Kesalahan ini apat berakibat bahaya, namun cara berfikir ini masih banyak menyeselimuti dibenak Bangsa Papua. Kesan bahaya itu adalah adanya pada pemahaman orang Papua bahwa Kemerdekaan Papua akan diberikan oleh Amerika atau bangsa dunia lain. Padahal hal ini, sesungguhnya hanya utopia alias mimpi. Sekali lagi itu tidak mungkin atau muspra belaka. Tapi yang akan menentukan Merdeka adalah kita Manusia Papua, bukan orang lain, mereka hanya mendukung dan mendorong kita bangsa Papua. Karena yang mau merdeka itu bukan mereka tapi kita, sekali lagi, hanya kita saja yang akan tentukan. Oleh karena itu hal-hal berikut ini penting (urgen) untukkita lakukan sebagai rekomendasi yakni :
1. Reformasi PDP
Mengapa? Tujuannnya adalah. Pertama, Evaluasi kinerja PDP pasca Kongres ke-II tahun 1999 lalu sampai saat ini apa saja yang telah berhasil dan mana-mana lagi yang harus ditingkatkan atau dipertajam yang dianggap masih belum terlaksana pada masa kerja sejak dimandatkan oleh Rakyat Papua diPort Numbay tahun 1999 sampai 2006 berarti selama 7 (tujuh) tahun ini. Sebab masa kerja suatu organisasi idealnya adalah tiga tahun.
Kedua, Rekonsiliasi berbagai elemen gerakan yang belum menyatu dan berseberangan pendapat atau pandangan yang ada saat ini. Karena ada yang masuk dalam struktur NKRI ada juga gerakan TPN/OPM dan Mahasiswa atau lainnya yang intinya gerakan "M" yang diperjuangankan masing-masing namun belum kerkoordinasi baik yang berkembang saat ini.
Ketiga, Konsolidasi Gerakan, konsolidasi atau penyatuan sebagai satu titik perpaduan berbagai gerakan yang ada saat ini menjadi penting, dalam satu wadah tanpa meleburkan organ-organ itu, tapi malah organ-organ perlawanan tetap berjalan, hanya anggota berbagai organ gerakan masuk direkrut dalam tim wadah formal yang dibentuk.
Keempat. Reorganisasi, Yakni menggerkkan kembali gerakan perjuangan dalam tugas dan peran yang lebih terpimpin dalam satu payung, entah TPN/OPM ataupunPDP sendiri yang telah dimandatkan oleh rakyat bangsa Papua Barat.
Kelima. Refleksi dan Re-evaluasi sebagai tujuan utama da terutama dalam reformasi PDP sebab setiap apa yang diperjuangkan tentu ada penilaian hasilyang dari tolak ukur itu menjadi catatan penting melanjutkan yang sudah bagus malah lebih ditingkatkan lagi tapi yang dianggap belum berhasil harus di perjuangkan kembali, oleh sebab itu evaluasi penting disini guna menilai hasil kinerja kerja perjuangan Papua "M".
2. Konsensus Nasional Papua
Kalau arah pikiran semua demikian satu, maka kitatinggal tunggu waktu mainnya, artinya jika rekonsiliasi dan konsolidasi sebagai bagian dari evaluasi kerja PDP yang memang di beri mandat oleh rakyat kala itu, mau dilakukan saat ini dan sekarang juga, maka evaluasi bagian dari jalan terakhir bangsa Papua menyatakan diri secara resmi dan dikumandangkan kepada dunia Internasional bahwa apakah Papua mau tetap di NKRI atau keluar sebagai bagian integral yang tak terpisahkan dari Sabang -Merauke atau mau masih tetap dipangkuan ibu pertiwi yang bernama NKRI ini, (sebagaimana di ucapakan pejabat tinggi Papua selama ini, disini saya meminjam kata-kata mereka saja). Dunia hanya menunggu dan menyaksikan keberanian kita menyatakan sikap itu.
Untuk semua maksud ini yang penting dilakukan adalah pertemuan tingkat nasional semua elemen bangsaPapua, dari berbagai gerakan yang bersilang pendapat agar menjadi satu padu kembali. ulan-usulan yang sebelum ini ada maka untuk perhelatan nasional Papua ini yang bersedia menjadi fasilitator dan mediator hendaknya PDP dandi bantu oleh MRP. Karena MRP sebagai suatu wadah kultural yang dibentuk dengan UU oleh pemerintahNKRI, maka ia memiliki keleluasaan untuk itu dibanding oleh PDP yang terstigma sebagai separatis dimata yang menjajah Papua kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar