Minggu, 03 Februari 2008

MEMBANGUN KONSEP BARU PERJUANGAN PAPUA MERDEKA KEDEPAN

A. POSISI OPM DITENGAH KEMAJEMUKAN RAKYAT PAPUA

OPM adalah salah satu gerakan politik perjuangan dan perlawanan diantara kelompok-kelompok perlawanan dan perjuangan yang tergabung dalam berbagai segmen masyarakat perlawanan Papua. Segmen perjuangan memiliki beberapa level. Level paling rendah perjuangan secara umum dapat dipahami oleh seluruh rakyat Papua. Namun level tertinggi merupakan segmentasi khusus yang hanya di ajarkan aktivis OPM dalam struktur organisasi.

Sebagai gerakan perjuangan dan perlawanan, OPM mengacu pada pada pemaknaan secara langsung dari kenyataan penindasan dan penistaan yang dialami oleh rakyat Papua Barat, tanpa mengacu pada gerakan-gerakan primordialis, seperti kesukuan, ras, warna kulit, agama dan rambut.

Sebagai gerakan, OPM dan elemen perjuangan dibawahnya, menolak segala bentuk gagasan politik yang berasal dari luar budaya (nilai-nilai Papua) dan nilai primordial- sektarian dari dalam budaya Papua sendiri- tetapi murni sebagaimana yang diajarkan oleh pemikiran demokrasi modern -baik nilai-nilai asli yang mengarah pada distingsi antara gunung dan pantai bagi penduduk.

Tapi sebagai gerakan modern, OPM baru, harus menolak segala bentuk gagasan sosial politik yang berasal sistem kolonial- tetapi murni disemangati kenyataan lapangan, penindasan dan penghinaan. Landasan baru OPM, sebagaimana diajarkan oleh nilai-nilai demokrasi asli para generasi pejuang dulu -bukan nilai-nilai Papua primordial yang bertentangan dengan demokrasi dan HAM tapi konsep modern dari Barat, dan nilai baik asli Papua, sebagai dasar ideologis dari perubahan.

Aspek isme (paham) Papua dari gerakan ini bisa dipahami bersama oleh seluruh rakyat Papua. Kecuali, kaki tangan kolonialis. Aspek isme Papua dari gerakan ini diikuti oleh seluruh rakyat Papua. Namun tidak oleh rakyat yang mengikuti isme primordial sempit dan rasialistik demikian juga antek-antek dan kaki tangan kolonialis. Aspek gerakan isme Papua dan perubahan dari gerakan ini dilakukan secara simultan oleh seluruh gerakan OPM dan sub-OPM namun tidak oleh kalangan anti politis dan pro status quo dari penduduk Papua asli.

Diatas empat level (kemanusian, keadilan, kebenaran, kebersamaan), ada satu seruan khas yang melekat pada perjuangan isme OPM, yaitu seruan pembebasan/kemerdekaan, yang menjadi level tertinggi diantara berbagai level perjuangan sebelumnya yang selalu terjebak pada dichotomisasi primordial. Level seruan pembebasan dan kemerdekaan ini merupakan inti dari doktrin perjuangan. Setiap level dibangun berdasarkan level yang ada dibawahnya, contoh : Agar menjadi pejuang OPM seseorang harus memahami makna keadilan, kemanusiaan, kebersamaan dan lain-lain, agar paham makna kemanusiaan, keadilan, seseorang ikut menyaksikan ketidak adilan dan merasakan penghinaan diatas tanah Papua, untuk itu mereka terlebih dulu diberikan pelatihan advokasi, seminar, dan lain-lain. Mereka harus menerima isme-isme perjuangan OPM, ajaran OPM, kemudian ideologi OPM.

Namun demikian, doktrin kemerdekaan/pembebasan- pandangan yang melekat erat pada pandangan OPM dan merupakan inti dari pandangan ini -tidak diperuntukkan terbatas hanya pada kaum Papua asli saja, namun juga untuk mereka yang ada pada level yang lain yang bersimpati pada perjuangan OPM.

B. KONSEP PERJUANGAN OPM

Berikut ini rangkuman konsep OPM dalam pemahaman OPM baru, yaitu :

1. OPM adalah satu-satunya sistem politik perjuangan Papua yang sah

2. OPM adalah organisasi perjuangan yang berdasarkan hukum dan di jalankan melalui kepemimpinan yang dipilih oleh rakyat Papua

3. Hanya ada satu OPM yang berdiri diseluruh level perjuangan tertinggi

4. Perjuangan OPM adalah kewajiban seluruh rakyat Papua

5. Cara untuk memperjuangkan OPM adalah dengan memberikan pemahaman tentang konsep ini kepada mereka yang berkuasa dan memeberikan wewenang kepadanya untuk menjalankan (pemerintahan) perjuangan, ketika seluruh wilayah rakyat Papua telah berubah menjadi NKRI dan seluruh peninggalan budaya sedang dimusnahkan penjajah.

Menurut pendapat saya, konsep ini bisa dipahami bersama, bahkan oleh seluruh lapisan masyarakat Papua. Sebab konsep perjuangan OPM tidak bertentangan dengan konsep perjuangan dari sub-OPM. Hanya saja, doktrin OPM tidak secara exksplisit atau hanya secara implisit saja mengemukakan sistem ini.

C. NILAI UNIVERSAL KONSEP OPM

Sebagaimana telah diutarakan sebelumnya, bahwa konsep OPM memiliki 5 level, yaitu (kemanusiaan, keadilan, kebenaran dan kebersamaan), namun konsep ini memiliki level lain yang dapat kita kenali dengan sebutan konsep nilai Papua asli dan peradaban modern termasuk didalamnya nilai yang diajarkan oleh agama.

Nilai Papua asli adalah ajaran yang dianut oleh penduduk asli diseluruh daratan dan pulau/pesisir Papua serta pegunungan Papua. Nilai baru modern dan agama, adalah pemahaman yang dianut oleh seluruh umat manusia didunia ini yang percaya pada nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, kebebasan, kebenaran dan keadilan.

Dewasa ini, pergerakan OPM, mendapat sorotan baik di tingkat internasional, dan kecaman sebagai separatis oleh kolonial dan kapitalis sebagai penghina kemanusiaan manusia Papua. Karena OPM, perjuangannya untuk menegakkan kedaulatan wilayah Papua sebagai perwujudan nilai kemanusiaan dan keadilan tertinggi. Propaganda anti seperatisme yang menggambarkan perjuangan OPM anti kemanusiaan atau kekerasan lebih tepatnya, tuduhan gerakannya lebih belakangan sebagai teroris yang mengancam keutuhan NKRI. Maka persaingan antara dunia penegakan HAM dan demokrasi di dalam tubuh organisasi OPM menjadi tak terelakkan.

Walaupun demikian, prinsip dari konsep perjuangan OPM, dalam hal ini perjuangan kemerdekaan, berkaitan dengan nilai papua asli (penegakkan hak penduduk asli) dan nilai peradaban modern. Karenanya, konsep ini sebenarnya dapat diterima bukan hanya oleh kalangan penduduk asli Papua; bahkan oleh mereka yang amber, karena mereka dinegeri asalnya ternistakan dan mengalami nasib ter-marginal-kan dan datang ke tanah Papua untuk menetap dengan kemuliaan hidup sebagai manusia. Karena itu perjuangan konsep kemanusiaan OPM tidak hanya diterima dan dimengerti internasional, tapi dapat di mengerti kolonialis sekalipun, selama perjuangan/konsep ini dibahasakan dengan cara mudah dimengerti oleh mereka.

Dalam hal ini, mereka yang menerima konsep perjuangan OPM tidak serta-merta membuat mereka wajib berkomitmen secara penuh ataupun menyetujui seluruh argumentasi prinsip perjuangan- Papua merdeka -terpisah dari NKRI. Karena itu, argumentasi perjuangan Papua merdeka sepatutnya hanyalah ditujukan kepada generasi muda lahir besar di tanah Papua yang ikut serta mengalami, menyaksikan atas semua penderitaan ketidakadilan dan kekasaran politik yang menghinakan kemanusiaan manusia Papua.

Lebih lanjut, pendapat saya, bahwa "konsep perjuangan OPM baru, bisa diterima oleh semua penduduk Papua majemuk dalam- tanpa membedakan rambut, kulit, suku, agama, termasuk didalamnya kaum militer NKRI dari Papua asli -pemerintahan". Berarti bahwa ideologi negara Papua Barat, adalah negara demokrasi modern yang masuk akal, dapat digambarkan dan diterima bahkan oleh kalangan amber yang hidup di wilayah hukum negara Papua Barat (karena mereka hampir tidak akan menemui kesulitan). Mereka bisa memilih sikap pasif perjuangan OPM- dalam hal ini tidak perlu berkomitmen pada konsep yang mendasari dan jadi tujuan pendirian negara Papua Barat itu sendiri.

D. KEUNIKAN PERJUANGAN OPM

Sayangnya, kecuali perjuangan OPM, ditengah-tengah rakyat perjuangan Papua Merdeka sendiri tidak ada gerakan lain dari cerminan kemajemukan yang berdimensi universal dan internasional sejati yang menentang secara terang-terangan sistem despotisme dan tirani kolonialis NKRI, untuk membela kewajiban membiarkan Papua Merdeka sebagai satu bangsa berdaulat penuh. Jangankan kaum muslim amber Papua, para mahasiswa besar-kelahiran dikota-kota Papua, kerap tidak peduli dengan perjuangan Papua Merdeka, beserta peran penting mendasarinya dalam membebaskan kemanusiaan Papua, mereka umumnya diam, apakah karena mereka terpengaruh dan disesatkan oleh doktrin NKRI yang keliru, atau mereka takut akan tekanan penguasa kolonial zalim sebagai negara asal usul mereka sendiri, yang sedang mempertahankan statusnya sebagai ekspasionis Papua sebagai wilayah koloni.

Mereka berfikir bahwa mereka akan memperoleh simpati ataupun pengakuan dari kolonial jika mereka melakukannya. Namun perlu dipahami bahwa semua itu ternyata hanyalah ilusi belaka, faktanya, mereka akan kehilangan dukungan moral dari para penduduk asli dan dunia internasional sebagai penghianat. Dan kehilangan dukungan dari para nasionalis dan pemikir ajaran demokrasi dan HAM modern yang telah memahami karakter exploitatif penindas dan anti kemanusiaan dari sistem negara bangsa dengan teritorialnya tersebut. Jika hal ini terus berlangsung, mereka tidak hanya menghianati tujuan mulia dari perjuangan OPM, tapi bagi manusia dan kamanusiaan dirinya, terhadap panggilan universalnya kepada para pemeluk agama sejati serta mereka yang menghayati hal itu.

Karena itu, menurut hemat saya, dalam konteks perjuangan kemerdekaan Papua kontemporer, hanya perjuangan OPM yang bisa dikatakan sebagai wadah "Gerakan Perjuangan Politik Kemerdekaan Papua" yang memperjuangkan terealisasinya kedaulatan negara Bangsa Papua-yang merupakan panggilan universal (nilai kultural asli Papua dan demokrasi modern); tidak hanya untuk penduduk asli Papua tetapi untuk seluruh rakyat dan umat manusia demi kemanusiaan Papua.

Karena itu, peran dari perjuangan OPM menjadi bersifat ganda yaitu :

1. Mencerahkan penduduk asli (khususnya para pejuang di rimba raya) akan kewajiban
mereka dalam memperjuangkan, "perjuangan OPM" sesuai dengan HAM dan demokrasi modern.

2. Menjelaskan misi perjuangan OPM-Universal yang menegakkan keadilan, kebenaran, kemanusiaan, dari sistem dikcotomis primordial sebelumnya, kepada dunia dan seluruh rakyat negeri jajahan dengan sudut pandang ilmu sosial modern.

E. PERAN PERJUANGAN OPM DI PAPUA

Kecuali luar Papua, kebebasan experesi dan beraktivitas politik-berserikat dan berkumpul -ditanah Papua, jauh dari harapan. Karena itu, gerakan perjuangan OPM, diluar negeri dan mahasiswa seluruh kota study diluar Papua, memiliki posisi terbaik dalam mewujudkan harapan ini, pergerakan perjuangan sub-OPM oleh mahasiswa telah banyak berhasil mengangkat issu Papua dengan aksi turun kejalan, karya intelektual, dalam menerjemahkan perjuangan OPM, namun juga telah menghasilkan berbagai artikel berita langsung dalam situs internet. Lebih lanjut, mereka juga berhasil melakukan peregenerasiaan anggotanya melalui berbagai kegiatan sosial-budaya.

Namun perlu digaris bawahi, karakter yang sangat mencolok dari perjuangan OPM, dilevel mahasiswa adalah keberhasilannya dalam membangun jaringan kerja diantara berbagai organisasi seluruh kota study.

Jaringan kerja, diantara kelompok perjuangan sub-OPM dikelola oleh mahasiswa diluar Papua ini adalah sesuatu yang belum terealisasi seluruh organ-organ sub-OPM di Papua dan perjuangan OPM masa lalu, terutama dirimba raya. Karena adanya tekanan dan ancaman pembunuhan atau penculikan dari militer yang mengawasi dan mengintai setiap saat orang Papua bergerak, dan setiap jengkal tanah pemukiman penduduk Papua.

Luar negeri (Vanuatu, Australia dan Selandia Baru) dan bukan tanah air Papua Timur, adalah tempat yang memenuhi persyaratan untuk membangun kembali gerakan perjuangan OPM, karena diluar Papua, selain cukup tersedia sarana komunikasi bebas, aman, dilihat dari segi keamanannya tidak sebagaimana ketat dan gawat di Tanah Papua Barat.

Terdapat harapan, bahwa sub-OPM (mahasiswa) akan berhasil dalam memperjuangkan perjuangan OPM, melalui sarana internet, kebebasan dan utamanya aksi turun kejalan. Sebab, selain ada kebebasan ruang gerak, ada sorotan media massa mempengaruhi opini internasional.

F. KESIMPULAN

Perjuangan pergerakan OPM, tidak hanya dapat diterima oleh komunitas asli Papua, namun juga sangat diinginkan oleh mereka yang percaya pada kesetaraan, keadilan, kebebasan, kebenaran dan kemanusiaan. Pasalnya sistem perjuangan OPM memiliki tujuan, menegakkan nilai-nilai demokrasi dan HAM didunia lain, diluar claiman domokratis para kolonialis. Perjuangan OPM baru, menjamin secara sungguh-sungguh otonomi komunitas beragama, ras, kulit, bahasa, dalam konteks sosial yang sangat beragam. Perjuangan OPM baru, juga sebagai seruan pembebasan untuk mengentaskan kemiskinan dari sistem negara bangsa yang exploitatif merendahkan martabat kemanusiaan manusia.

OPM adalah satu-satunya gerakan perjuangan kemerdekaan Papua yang memperjuangkan tegaknya konsep HAM dan demokrasi serta menentang secara terang-terangan penjajahan dan campur tangan internasional yang kapitalistik dan exploitatif atas sumber kekayaan alam Papua yang kaya raya. Karena itu OPM baru, memiliki kewajiban ganda :

1. Mencerahkan semua penduduk secara bolak-balik (penduduk asli dan amber) dan utamanya OPM garis keras non kooperatif di rimba raya, akan keharusan dalam perjuangan menegakkan HAM dan demokrasi modern dan juga nilai asli untuk di hargai warga amber.

2. Menjelaskan misi perjuangan baru, dari sistem perjuangan OPM dalam mempromosikan sistem perjuangan modern dalam dunia yang terasa terus mengglobal-menyempit. Dan Prinsip kemanusiaan dan nilai kebenaran sejati yang universal dalam perannya sebagai pembebas dari sistem negara bangsa yang exploitatif- yang memenjarakan manusia dalam kerangka negara bangsa dengan claim teritorialnya - kepada dunia dan sudut pandang nilai asli Papua dengan meminjam ilmu sosial Barat.

Internet, dan diluar Papua adalah tempat terbaik untuk menjalankan gerakan perjuangan OPM, karena jaminan keamanan relatif baik, terexpos dan kebebasan aktivitas politik, berserikat, berkumpul, seperti ini tidak didapatkan di tanah jajahan (Papua Barat). Mahasiswa Papua diluar kota study Papua, memanfaatkan kebebasan turun kejalan dan internet sebagai sarana agitasi dan pembangunan opini internasional atas penghinaan dan penistaan kemanusiaan manusia Papua .

Tidak ada komentar: