Minggu, 03 Februari 2008

INDONESIA : PEMBUNUH DAN PENCURI MASA DEPAN PAPUA !

Kenapa?

Kenapa Indonesia Membunuh Orang Papua dan Mencuri Kekayaan Orang Papua? Kalau begitu adanya; Kapan Papua Merdeka, Karena Indonesia Menjajah Papua, Kenapa kita Tidak Melawan penjajah Indonesia yang membunuh kita orang Papua dan mencuri harta kekayaan alam Papua? Kenap mencuri dan membunuh masa depan dan kekayaan Papua bersama para sekutunya (AS, Inggris, Jepang, Malaysia, Korea Selatan, Cina dan Thailand). Padahal Indonesia yang katanya sebangsa dan setanah air dengan kita bangsa Papua adalah hanya omomng kosong belaka, kecuali hanya untuk mencuri harta kekayaan kita; emas, tembaga, perak, biji besi, aluminium, minyak, gas alam, kayu, ikan, udang, dll?

Kejahatan Indonesia terhadap bangsa Papua dalam bentuk pembunuhan secara massal kini sedang dan akan berlangsung dengan penyakit HIV/AIDS. Ini hanya menyebut satu contoh saja dari kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Indonesia terhadap bangsa Papua Barat.

Belum lagi mentalitas rakus, korup, dan akhirnya tindakan pencurian. Pencurian sesungguhnya yang dilakukan Indonesia lebih parah dari yang teramati. Betapa tidak, konon PT Freeport saja sudah lebih dulu masuk ke Tanah Papua sebelum pengesahan satus Papua secara resmi oleh PBB pada tahun 1969, ini menunjukkan ada niat jahat orang Indonesia terhadap bangsa Papua Barat.

Indonesia melakukan kejahatan dan pembunuhan bertahap yang tidak kelihatan dan teramati dengan mata, namun kebijakan dan pembunuhan secara sistematis bersama negara lain dalam bentuk kerjasama di bidang investasi lebih parah dan berbahaya bagi eksitensi manusia Papua.

Tatkala ada gerakan nasionalisme Papua saat ini, menunjukkan gelagat jahat Indonesia, dan kuat dugaan ada kita, ada kemungkinan besar Indonesia punya niat jahat terhadap Orang Papua yaitu ingin melenyapkan manusia Papua dari tanah air mereka sendiri Papua Barat. Hal ini dapat dilihat dari besarnya angka pengidap HIV/AIDS dan ekslpoitasi kekayaan alam Papua yang tak terkirakan berjalan dalam era Otonomi Khusus, adalah berbahaya sekali bagi masa depan bangsa Papua.

Karena saat ini yang terjadi di Tanah Papua sesungguhnya adalah ekosida dan genosida sekaligus. Banyak perusahaan diera Otsus ini dibawa masuk oleh Indonesia ke Tanah Papua. Kekayaan alam Papua diserahkan kepada asing, antara lain Amerika Serikat
dengan PT Freeport. Inggris dengan Britis Petrolium dll. Bentuk pencurian sangat telanjang kelihatan dimata kita. 'Indonesia Pembunuh Manusia Papua Masa Depan Orang Papua', sekaligus, 'Pencuri Harta Kekayaan Orang Papua'.

Tuduhan ini bukan tanpa bukti indikasi itu kita lihat dari besarnya jumlah pengidap penyakit paling berbahaya abad 21 ini yakni penyebaran virus HIV/AIDS yang tidak masuk akal, terlalu cepat penyebarannya di bumi Papua Barat. Sejak tahun 1992, jumlah penderita HIV/AIDS hanya 6 orang. Kini jumlah penderitanya telah menembus angka yang sangat abnormal : 3023 orang!

Bentuk kejahatan dan kekerasan demikian sulit diamati tapi punya akibat sulit dikendalikan lagi. Bentuk kejahatan dalam Otsus ini dengan justifikasi Otonomi sebagai payung hukum kejahatan yang logis bagi Indonesia secara subyektif akan menyebabkan pembunuhan manusia Papua secara massal tidak dengan menggunakan senjata tapi dengan penyebaran penyakit mematikan
HIV/AIDS beserta harta kekayaanya.

Pembunuhan dengan tidak mengunakan senjata mesin, tapi dengan senjata lain (dengan membiarkan penyakit HIV/AIDS), dan penganggkutan harta kekayaan keluar Papua adalah bentuk kejahatan kemanusiaan yang sulit terkatakan dilakukan Indonesia terhadap bangsa Papua, yang konon diakuinya sebagai sebangsa dan setanah air Indonesia.

Kedok Untuk Mencuri dan Membunuh

Dengan kedok Otonomi Khusus bagi Papua sebagai alasan pembenaran kejahatan, Indonesia menerapkan standar ganda kebijakan politik. Otsus Papua tujuannya hanya untuk mencuri harta kekayaan alam Papua yang sangat kaya raya. Dengan payung hukum Otsus, kini bergeser ke pemekaran daerah, tujuannya hanya satu melenyapkan manusia Papua dan harta kekayaanya. Ecosida dan genosida sekaligus yang kini berlangsung di Tanah Papua adalah adalah bukti kejatahan dan ketidaktulusan Jakarta tapi juga hanya sebagai alasan saja untuk mencuri dan membunuh masa depan Bangsa Papua Barat.

Kita khawatir terhadap Indonesia atas Pembunuhan dan Pencurian di Tanah Papua. Tidak hanya kejahatan terhadap harta, martabat, tapi juga kejahatan lingkungan yang dilakukan Indonesia terhadap kita Bangsa Papua Barat sulit masuk akal berlangsung dewasa ini.

Terbelakang diatas Kekayaan

Pencurian Sumber Daya Alam (SDA) Papua yang sangat Kaya raya sebagai sorga dunia bagi penduduknya yang hanya ±1,2 juta jiwa itu tidak seharusnya, pembangunan Papua dan warganya penduduknya terbelakang dan miskin. Orang Papua tidak seharusnya masih ada kelaparan, pakai koteka, tanpa ada jalan aspal, tanpa ada jalan trans sebagai sarana perhubungan darat, tanpa ada lampu penerang (listrik)dll penyakit keterbelakangan, kemiskinan, ketidakberdayaan dan akhirnya terjajah miskin di tanah yang sangat kaya raya.

Orang Papua tidak seharusnya tanpa ada bangunan sekolah, tanpa ada pengajaran baik (tidak ada guru atau tidak lengkap sarananya), tanpa ada bangunan gedung megah dan pencakar langit sebagaimana di kota besar lain Indonesia. Tanpa ada kendaraan angkutan yang memadai, tanpa ada jalan aspal yang bagus atau apapun sebagai pembangunan itu sampai tulisan ini harus dibuat untuk menyoroti bahwa orang Papua sangat miskin, terbelakang diatas kekayaan mereka sendiri. Namun hanya karena mereka punya kekayaan dan diri mereka, orang lain mau menjajah dan memperbodoh penduduknya adalah sesuatu hal yang sulit masuk akal sehat kita sebagai manusia, sungguh.

Bagaimana Sikap Kita?

Herankah kita sejak dipaksa bergabung dengan Indonesia tahun 1962 ternyata kekayaan kita dicuri Jakarta bersama negara kapitalis lainnya dengan menelantarkan kita sebagai pemilik harta, dan kita sebagai penduduknya dibunuh hanya dengan alasan kita punya diri kita sebagai Orang Papua dan Tanah Papua yang kaya Raya? Kita sebagai pemilik sah dari apa yang dicuri oleh mereka. Bentuk pencurian Indonesia bersama negara yang punya alat untuk menguras kekayaan kita sangat banyak sekali. Tapi kita penduduk Papua yang memiliki semua harta yang dicuri itu tetap miskin, terbelakang, terasing dari pergaulan internasional?

Sementara Indonesia mencuri harta kekayaan kita, membawa pulang dan membangun negerinya dengan gedung pencakar langit sekian banyak di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya, memiliki jalan bagus untuk dilintasi kendaraan, jalan tembus sampai ke
desa-desa di pelosok Jawa, Sumatra, Sulawesi. Tetapi kita di Tanah ini, Tanah Papua, jangankan hanya sekedar untuk jalan atau gedung ada niat Indonesia mau membangun, memperdulikan kesehatan penduduknya saja sama sekali tidak. Buktinya Coba Anda lihat! Penyakit HIV/AIDS saat ini sangat luar biasa dengan tingkat resiko hampir seluruh penduduk Papua mengidap penyakit ini.

Konon penyakit ini sengaja dibawa masuk oleh Militer Indonesia melalui Bupati Merauke Kol. Soekardjo yang adalah ahli Pembinaan Teritorial, dengan mendatangkan pekerja dari Thailand yang telah terinveksi penyakit mematikan ini pada awal dekade 1990-an. Para pengidap penyakit yang tidak ada obatnya itu didatangkan jauh-jauh dari negeri Gajah Putih itu untuk bekerja di sebuah perusahaan penangkapan Ikan di daerah ujung Selatan Papua (Merauke).


Menjadi rahasia sampai saat ini bagi kita semua, orang Papua, tapi dengan tingkat penyebaran menyeluruh adalah suatu prestasi tersendiri bagi pembunuhan Penduduk Papua, adalah tujuan dan keinginan melenyapkan orang Papua dari muka bumi. Amerika Serikat memiliki pengalaman dan perestasi sama dalam usaha pembasmian penduduk asli Amerika yakni suku Indian. Australia juga memiliki pengalaman sama terhadap penduduk asli (Aborigin), Selandia Baru juga demikian terhadap suku Maori. Yang disebut dua belakangan ini penduduk aslinya masih serumpun dansebangsa kita, orang Papua Barat.

Tentang pembasmian ini, GKT Ninati, Nasionalis Papua yang kini bermukim di Den Haag, Nederland, mengatakan, "Bangsa-Bangsa Europa yang dulunya merampok Amerika, Australia dan Selandia Baru setelah membasmi penduduk aslinya kini membantu Indonesia dengan menyediakan uang dan senjata guna mempercepat proses pemusnahan rakyat Papua dengan tujuan merampok tanah dan kekayaan yang ada diatasnya".

Apa itu Kejahatan? Inilah kejahatan itu. Apakah kejahatan selalu identik dengan senjata beramunisi dan bunyi : dor.. dor.. dor..? Tidak! Buktinya, Bangsa Papua dibunuh dengan senjata lain, HIV/AIDS oleh Indonesia, tentu saja dengan dukungan bangsa-bangsa barbar, kanibal dan vampir lainnya dibawah pimpinan Amerika Serikat. Kalau Begitu Bagaimana Sikap Kita? Kita harus mengakhiri. Caranya? Kita harus menentang dan Melawan! Kita harus angkat senjata melakukan perlawanan untuk mengakhirinya.

Mati Terhormat atau Hidup Terhina ?!

Tidak ada komentar: