Minggu, 03 Februari 2008

PAPUA MERDEKA HANYA SOAL WAKTU

Adalah Tuan Andy Ayamiseba, seorang tokoh Utama Papua Merdeka di pengasingannya yang di Vortvilla, Vanuatu, dengan lantang dan berani menyatakan :

"Kemerdekaan Papua Barat, bukan soal
"pertanyaan" tapi "masalah waktu saja".

Hal ini dinyatakannya dalam memperingati hari ulang tahun, Kemerdekaan Papua Barat, yang jatuh pada tanggal 1 Desember 2006 ini. Karena pada saat bersamaan; Bintang kejora, bendera kebangsaan Nasional Papua, tidak berkibar di tanah kelahirannya, tapi justeru berkibar diseluruh dunia Internasional. Sebagaimana hal ini dinyatakannya dalam judul berita berikut oleh Tuan Andy Ayamiseba bahwa :

"Bintang Kejora dikibarkan di seluruh dunia
menandakan dukungan yang significant".

Demikian judul berita harian terkemuka di negeri itu memuat berita wawancara Tuan Andy Ayamiseba. Dalam memberitakannya pada tanggal 2 Desember 2006, sesudah peringatan hari Proklamasi Papua Merdeka di seluruh dunia secara serentak dan merata.

Ini menjadi penting bagi kita untuk memperhatikan. Pada bagian lain ia mengingatkan, dengan menyatakan bahwa; Kemerdekaan Papua Barat, usianya sudah 45 tahun telah di rampas oleh Indonesia, demikian kutipannya sbb:

"45 tahun umurnya, hidup dalam lumpur
kesenggsaraan, di tindas agar tidak dikenal oleh
bangsanya".

Hal ini untuk membuka mata dunia Internasional, terutama negara-negara seperti Indonesia, Amerika dan Belanda yang paling bertanggungjawa, atas penistaan nasib bangsa dan negara Papua Barat, bahwa sudah sekian lama mereka menerlantarkan Orang Papua dinegerinya sendiri tanpa hak perlindungan apa-apa, terutama tanpa hak menikmati hasil kekayaan alam yang luar biasa kaya
raya.

Dan negara-negara dunia sudah sejak lama hanya mengeruk harta kekayaan saja tanpa memperdulikan penduduk, Orang Papua. Yang dimaksudkannya dengan negara-negara dunia disini agaknya Tuan Andy Ayamiseba, yang dimaksudkannya itu secara tidak langsung adalah Amerika dan Inggris. Sebab kedua negara Barat ini saat ini mengeruk kekayaan Papua secara besar-besaran dilakukan oleh PT Freeport dan Britis Petrolium).

Namun Indonesia juga diingatkan oleh beliau bahwa semua usaha meredam aspirasi Papua merdeka itu sia-sia belaka. Dan hal itu hanya untuk mematikan nasionalisme Papua, yang sesungguhnya tidak akan pernah berhasil. Karena Papua bukan soal pembangunan atau apa tapi perbedaan identitas yang sangat jauh berbeda dari identitas Indonesia. Karena itu semua usaha Indonesia memepertahankan Papua sebagai bagian NKRI, adalah akal-akalan yang tidak akan berhasil, Sebab kemerdekaan bagi rakyat Papua sudah terpatri disanubari hati yang paling dalam dimanapun mereka berada.

Dalam peringatan 1 Desember 2006 di Tanah Papua tidak ada upacara apapun untuk memperingati hari kelahirannya. Karena hal di sebabkan oleh penjagaan dan ancaman peluru tentara Indonesia yang siap membunuh bagi siapa saja yang berani memperingati HUT ke 45 Papua Merdeka. Karena ancaman dan penjagaan aparat keamanan Indonesia ini tidak ada peringatan hari kelahiran Papua Merdeka di Tanah Papua sendiri. Tapi seperti kutipan tadi bahwa :

"Bintang Kejora dikibarkan diseluruh Dunia
menandakan dukungan yang significant".

Oleh sebab itu kita patut bangga kepada para pejuang Papua di luar negeri. Mereka berhasil mempengaruhi dan melobby sejumlah LSM dan pemerintah negara -negara dunia. Terbukti hal ini dari dukungan peringatan masing-masing negara dunia pada peringatan Kemerdekaan Papua Barat pada 1 Desember 2006 kemarin.

Akhirnya Indonesia dan sekutu koloni dan kapitalisnya patut berfikir ulang akan pendudukannya di Papua Barat selama ini. Jika tidak sebgaimana diingatkan oleh Tuan Andy Ayamiseba bahwa Papua soal waktu dan Indonesia akan kecolongan waktu nanti. Sebab Tuan Andy Ayamiseba yakin betul, tentang Papua Merdeka bagi Papua soal waktu.

Beliau menyatakan demikian bukan tanpa alasan, sebab dalam peringatan hari ulang tahun ke 45 Proklamasi Papua Merdeka di peringati disejumlah negara Eropa dan Pasifik. Dalam kapasitasnya dan perannya di forum internasional dalam membawa issu Papua Merdeka kita tahu siapa dia, Tuan Andy Ayamiseba. Karena itu kita bukan saja menjadi percaya tapi juga bangga atas keberhasilannya bahwa seakan ia yakin dan percaya betul tentang soal Papua Merdeka hanyalah masalah waktu saja.

"Kemerdekaan Papua Barat dewasa ini bukan lagi merupakan suatu pertanyaan, melainkan adalah masalah WAKTU saja". Sengaja kita kutip kembali statemen secara utuh sehingga kita mau mengerti apa maksud bahwa penulisan kata "waktu" menggunakan huruf besar. Jika kalimat ini dinyatakan dengan, "Papua Merdeka adalah Wajib", atau dengan kalimat lain misalnya; "Papua Merdeka Harus", maka kalimat itu mengandungg pengertian hanya memberikan semangat kepada masyarakat Papua dimanapun mereka berada.

Tapi jika hal ini dinyatakannya dengan, hanya "soal waktu", maka patut disyukuri dan menjadi kebahagian bagi rakyat Papua Barat. Sebaliknya hal itu menjadi ancaman serius bagi kepentingan konsep negara NKRI-nya bangsa Idonesia. Kekhawatiran bagi Indonesia untuk tidak lagi main-main menangani Papua dan menganggapnya soal enteng. Karena itu bagi si penjajah Indonesia jangan mengulur-ulur waktu lagi.

Tapi sebagaimana dalam kutipan diatas dengan mengunakan huruf besar dalam penulisan kalimat "waktu", ini pertanda alamat hari kiamat bagi Indonesia untuk menuju arah ke api neraka. Karena itu peringatan Tuan Andy Ayamiseba ini mengandung makna samping lain yakni ancaman bahwa Papua sudah segera akan Merdeka dengan dukungan dunia Internasional.

Peringatan ini cukup beralasan dari seorang politikus ulung Papua yang terpercaya. Karena itu seharusnya bagi bangsa dan negara Indonesia harus menjadi waspada, malah hendaknya, karena itu patut bagi Jakarta kembali berfikir ulang sehingga menjadi kewaspadaan (lebih tepat, kesadaran).

Berbeda misalnya jika kalimat peringatan Tuan Ayamiseba, membahasakannya dengan dua kalimat terakhir, sehingga mengandung pengertian bahwa Papua Barat belum sanggup, atau belum siap sebagaimana alasan klasic Indonesia selama ini, karena Papua masih terbelakang maka Indonesia harus ada disana untuk memajukan Bangsa Papua.

Tetapi yang menyatakan stateman ini adalah tokoh paling utama di luar negeri dan barisan orang Papua pertama yang cukup terdidik. Tuan Andy Ayamiseba yang cukup senior dalam pergerakan perjuangan merasa yakin betul, bahwa Papua soal waktu. Dalam pernyataannya ini beliau mengingatkan dunia, Indonesia dan kita semua untuk mempersiapkan diri menghadapi kenyataan Papua melepaskan diri dari Indonesia untuk membangun masa depannya sendiri hanyalah masalah waktu saja.

Bagi penulis menarik dikomentari adalah penulisan kata "waktu". Disini ada pesan yang secara intrinsik, mengandung arti lain, karena Indonesia dengan otonomi khusus Papua dianggapnya sudah selesai dan cukup aman. Tapi Tuan Andy Ayamiseba menyatakan,
Kemerdekaan Papua Barat, "soal waktu " sulit dimengerti tapi paling penting dimengerti apa maksud dan tujuan menulis "WAKTU" dengan huruf besar.

Dalam kutipan diatas Sang Juru bicara, Papua Merdeka yang sangat diperhitungkan oleh Jakarta, oleh akibat aktifitas politik lobbynya di dunia Internasional yang selalu sukses itu. Mengingatkan kita semua, karena itu kita masyarakat Papua merasa bersyukur dan bahagia menyambutnya karena kita sudah lama siap menerimanya.

Tuan Andy Ayamiseba tokoh nomor satu sayap gerakan Papua Merdeka di pengasingannya yang cukup dikenal oleh Jakarta, hingga selalu saja menyulitkan posisi Indonesia sebagai negara penjajah Bangsa Papua, disini letaknya menarik untuk dikomentari oleh penulis. Dan karenanya statemennya ini dapat berakibat kebenaran yang akan kita hadapi dari sekarang.

Tuan Andy Ayamiseba yang selalu tampil di forum Internasional dalam kampanye Gerakan Papua Merdeka dan berdomisili lama diluar negeri dan malang melintang dalam diplomasi Papua Merdeka seakan merasa yakin dan sebagai salah seorang juru bicara di dunia Internasional tentang Gerakan Papua Merdeka. Pernyataanya ini betul akan terbukti adanya nanti.

Tidak ada komentar: